Renungan Tentang Kesetiaan


 The Meaning and Purpose of Loyality
(Makna dan Tujuan Kesetiaan)
Belajar dari "Tulus: Monokrom dan Hosea 6: 1 s.d. 6" 

Monokrom, salah satu lagu Tulus yang paling bermakna. Dua potongan bait liriknya yang ingin aku seduhkan bagi kalian di menit kalian sedang membaca ini adalah first, “kita tak pernah tahu berapa lama kita diberi waktu. Jika aku pergi lebih dulu, jangan lupakan aku. Ini lagu untukmu, ungkapan terima kasihku.” Second, “Lembaran monokrom hitam-putih. Aku coba ingat warna demi warna di hidupku. Tak akan ku mengenal cinta, bila bukan karena hati baikmu.” Lirik ini bisa didedikasikan untuk orang tua, untuk pasangan, untuk orang-orang tercinta di sekitar kita. Tulus lewat karyanya ingin mengajak kita bersyukur dan menghayati hidup sebagai mahluk lemah tanpa orang lain di sekitar kita. Sudah jadi hukum alam yah, sebagai mahluk sosial, kita tidak akan pernah bisa hidup sendiri. Indeed, Kita membutuhkan orang-orang di sekitar untuk mewarnai hidup kita. Eits, yang paling menarik adalah ketika Tulus bilang bahwa tak akan aku mengenal cinta, bila bukan karena baik hatimu. So deep right? Lirik ini memberikan makna paling mendalam bagi seseorang yang merasa sangat dicintai oleh orang yang tepat. Siapakah orang tepat yang dihadiahkan dalam hidup saudara? Sudahkah saudara mengucapkan terima kasih? karena cintanya, saudara bisa merasakan arti cinta yang sesungguhnya. Tentu orang itu bukan orang sembarangan. Bukan orang yang baru kenal tiga, empat hari, atau beberapa minggu, atau hanya sementara dalam hidup saudara. But he or she is pribadi yang sudah lama dengan saudara, memberikan tempat dan ruang bagi saudara bertumbuh, bersama-sama merasakan suka dan duka hidup ini bersama saudara.

Hari ini, aku mau mengajak saudara untuk melihat pembacaan Hosea 6: 1-6. Setelah membuka percakapanku di awal dengan lagu monokrom milik Tulus. Hosea 6: ayat 1-6 bisa membantu kita menjawab siapakah yang patut diucapkan terima kasih dalam hidupku dan hidup saudara? Ada satu hal dan tiga macam pribadi yang ingin aku perkenalkan kepada saudara hari ini. Satu hal itu adalah kesetiaan. Apa makna setia dalam hidup saudara? Mari kita lihat Hosea menggambarkan makna setia menurut Allah yang ia tawarkan kepada orang-orang Israel di kitab Hosea 6: 1-6 (kalian bisa melihat teksnya di akhir tulisan ini). 

1) Pertama setia diawali dengan pengenalan yang sungguh-sungguh. Pada ayat ke-2, dijelaskan demikian. Kita dituntut untuk mengenal pribadi yang hebat, luar biasa, dan pasti juga akan setia kepada kita. Jika sudah mengenal kepada siapa kita akan setia maka setialah kepadanya. 

2) Kedua, perilaku setia adalah perilaku membela orang atau kelompok yang kita kenal dan kepadanya kita mengabdikan setia. Hal ini dijelaskan dalam ayat ke-3 sampai ke-4b. Walaupun dia berbuat hal yang melukai hati, kita harus berusaha untuk tetap setia kepadanya (inilah sikap setia yang Allah lakukan kepada bangsa Israel yang murtad kepadaNya). 

3) Ketiga, kesetiaan tidak bisa hanya sepintas lalu, tetapi harus berkelanjutan dan bertahan. Hal ini dijelaskan dalam ayat ke-4c. Kalau yang sementara itu bukan setia namanya, tapi diskon di toko baju, wkwkwk Kesetiaan diukur dari seberapa lama kita bertahan untuk menyatakan kasih dan cinta kepada pribadi dan kelompok yang kita abdikan kesetian kita. Jika bisa sampai maut memisahkan, kenapa tidak? 

4) Keempat, kesetiaan tidak dapat diukur dengan pemberian harta tetapi dengan hati dan perbuatan yang tulus dan sungguh-sungguh. Ini terlihat pada ayat ke-6. Sederhanya begini, kalau kamu kasih sesuatu bagi orang lain, trus di belakang dia kamu nusuk dia. Ceritain busuknya, ceritain apa yang sudah kamu kasih bagi orang yang tidak tahu masalahnya, atau kamu merasa berkuasa atas hidupnya karena sudah memberikan barang kepadanya. Setelah itu, kamu meninggalkan dia menanggung susahnya sendiri, dan membiarkan dia menjalani hidupnya dengan tetap mengasihimu, apakah itu patut kau bilang setia? OMG, please itu bukan kasih setia tapi balas dendam.  Lebih baik tidak memberikan apa-apa tapi perilaku mengasihi tetap dijalankan. 

Remember this: dari empat makna kesetiaan yang digambarkan Hosea, jika dihubungkan dengan lagu Monokrom punya Tulus, berarti kesetiaan merupakan salah satu bentuk terima kasih kita kepada pribadi yang menyayangi, mengasihi dan mencintai kita. Setia yang disebut dengan kasih setia itu level mengasihi tingkat dewa. Percaya deh, jika kamu melakukannya kepada orang-orang yang tepat, hidupmu berkelimpahan berkat dan sukacita. Orang-orang itu ada di sekitar kita :) siapa saja?

Saudara-saudari, sekarang aku ingin membawa pikiran saudara untuk menjawab pertayaan inti di awal. Kepada siapa kita harus setia? Sebelumnya aku sudah bilang ada tiga macam pribadi yang kepadanya kita harus setia:

1) Pertama, Allah! Saudara, kehidupan saudara yang sekarang dipenuhi dengan berkat dan kebahagiaan itu bukan kebetulan, tetapi bagi saudara yang percaya, semua itu adalah rancangan Allah. Jika hari ini, saudara ingin mengucapkan terima kasih, maka pribadi yang paling utama, berterima kasihlah dengan kesetiaan saudara kepada-Nya. Seperti yang Ia bilang melalui nabi Hosea, saudara tidak perlu memberikan korban bakaran atau persembahan yang jumlahnya besar agar dipuji oleh umatNya. Saudara hanya perlu memberikan pelayanan yang terbaik dan mencerminkan hidup saudara sebagai anak-anak-Nya.

2) Pribadi yang kedua adalah manusia di sekitar saudara. Hari ini, perhatikanlah sekeliling saudara dan lihatlah apakah saudara telah menemukan orang-orang yang saudara kenal dengan sungguh-sungguh dalam hidup saduara. Membantu menghadirkan damai, dan menemani saudara melewati gelombang kehidupan. Entah itu, orang tua, pasangan hidup, sahabat, kerabat, ucapkanlah terima kasih kepada mereka dan setialah kepada mereka. Tentu mengaplikasikan setia pada masing-masing pribadi itu berbeda. Namun ingat, orang-orang yang berhak mendapatkan setia adalah orang-orang yang juga memberikan kesetiaannya kepada saudara. Jangan sampai salah memberikan kadar setia. Saudara harus mampu mengkondisikan diri dalam berbagai bidang. Di rumah kepada keluarga tentunya kadar setianya berbeda dengan di kantor kepada kerabat atau di tempat nongkrong dan si sekolah kepada teman dan  sahabat. Saya percaya bahwa setiap orang sudah pasti memiliki lingkaran atau siklus kesetiaannya masing-masing. Percayalah saudara, bahwa setia dalam pelayanan di rumah, di kantor, di sekolah, kampus, gereja, tempat kerja apa saja juga merupakan bayaran untuk kesetiaan Tuhan atas anugerah orang-orang di sekitar kita. 

3) Ketiga adalah pribadi yang tidak pernah dinilai sebagai pribadi, tapi bisa menjadi pribadi di mata beberapa orang yang sadar akan kehadiran mereka. Alam semesta. Jangan salah, bahwa alam semesta juga menjadi bagian penting dari kehidupan mahluk hidup termasuk manusia di bumi (aku dan saudara). Udara, langit, matahari, bulan, tanah, air, batu, pasir, elemen-elemen bumi itu adalah pribadi yang patut kau ucapkan terima kasih. Sejak kau lahir di dunia, hidupmu sudah disaksikan oleh mereka. Perhatikan hewan-hewan dan tumbuhan-tumbuhan yang juga kau gunakan sebagai bahan makananmu tiap hari. Sudahkah kau ucapkan terima kasih dan bersyukur untuk apa yang kau terima? setialah pada mereka. Artinya, kau mungin tidak bisa memberikan apapun bagi mereka, tetapi kau bisa memberikan kenyamanan bagi mereka, tidak berbuat jahat bagi mereka. Tidak selfish dengan menyatakan dirimu yang paling berkuasa. Karena sungguh saudara percaya atau tidak, hidup saudara akan diwarnai dengan sukacita dan damai sejahtera. 

Remember Tulus's words: kita tidak tahu kapan kita akan pergi meninggalkan dunia dan siapa yang pergi meninggalkan dunia lebih dahulu.  Jadi sebelum terlambat, mari ucapkan terima kasih dan mulailah setia kepada mereka yang selalu setia kepadamu. So, hari ini, sudah siapkah saudara untuk menyatakan setia kepada Allah dan sesama (manusia dan alam semesta) di mana saja saudara berada? Tuhan memberkati kita semua 😊 Amin.


Lampiran Alkitab Hosea 6: 1 s.d 6

6:1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam   dan yang akan menyembuhkan kitayang telah memukul dan yang akan membalut kita. 6:2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. 6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi. 6:4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim?  Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. 6:5 Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.  6:6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan  akan Allah , lebih dari pada korban-korban bakaran.

Komentar

  1. Terimakasih untuk ide dan perenungan yang mendalam ttg kesetiananya ibu ✨
    Bolehkah saya bertanya?
    Jika kita sudah pernah setia dan mengandalkan Tuhan dalam hubungan kita. Kemudian kita dikecewakan dengan kesetiaan kita. Kita menjadi jauh dari Tuhan sampai kesulitan tekun dalam berdoa
    Apa yang harus kita lakukan pertama agar bisa kembali setia kepada Tuhan walau sudah dikecewakan manusia?
    Sepertinya saya perlu tips dan doa dari ibu🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haii Nona manis, beta berasa tua sekali dipanggil Ibu.. Hihihi, Terima kasih sudah mengomentari sekaligus terimakasih untuk sharing yang insightful yah.. Apa yang dialami Ela, juga dialami oleh kita kogh. Ela tidak sendiri. So, gini Ela, pertama yang harus Ela lakukan adalah berterima kasih pada diri sendiri karena sudah pernah setia pada orang yang mungkin belum tepat. Jika melihat diri Ela sendiri yang sudah sempat setia tapi dikecewakan, ingatlah bahwa Ela telah melakukan apa yang Allah lakukan bagi umatNya. Tandanya Ela berhasil menerapkan sifat Allah yang setia itu, one more thing that Allah tetap menerima siapapun yang ingin berbalik kepadaNya dan kapapun Ia akan melakukannya. Setiap orang punya cara yang berbeda untuk kembali pada Allah, beta tak bisa serta merta menerapkan cara beta kembali kepada Allah pada Ela karena cerita kita berbeda kan yah? Tapi jika ingin didoakan, beta bersedia dengan sepenuh hati :) Tuhan memberkati Ela

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer